Sabtu, 30 Maret 2013

SOP NYERI


SOP NYERI

1.    Distraksi  
Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal lain sehingga klien akan lupa terhadap nyeri yang dialami          

Tipe Distraksi 
1.    Distraksi visual    
-    Membaca/ menonton TV              
-    Menonton pertandingan                           
-    Imajinasi terbimbing         
2.    Distraksi Auditori           
-    Humor                   
-    Mendengar musik 
3.    Distraksi Taktil                
-    Bernapas perlahan & berirama      
-    Masase      
-    Memegang mainan            
4.    Distraksi  Intelektual       
-    Teka teki silang     
-    Permainan kartu    
-    Hobi (menulis cerita)        



2. RELAKSASI        
Pengertian
Merupakan metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri kronis. Rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulus nyeri.           
Tiga hal utama yag dibutuhkan dalam teknik relaksasi         
-    Posisi klien yang tepat      
-    Pikiran istirahat     
-    Lingkungan yang tenang  
Prosedur pelaksanaan 
1.    Atur posisi klien agar rileks, posisi dapat duduk atau berbaring
2.    Instruksikan klien untuk menghirup nafas dalam sehingga rongga paru berisi udara yang bersih         
3.    IIInstruksikan klien secara perlahan untuk menghembuskan udara dan membiarkannya keluar dari setiap anggota bagian tubuh. Bersamaan dengan ini minta klien untuk memusatkan perhatian ”betapa nikmat rasanya”   
4.    Instruksikamklien untuk bernafas dengan irama normal beberapa saat (1-2 menit)
5.    Instruksikan klien untuk nafas dalam, kemudian menghenbuskan perlahan-lahan dan merasakan saat ini udara mengalir dari tangan, kaki menuju ke paru kemudian udara dibuaang keluar. Minta klien memusatkan perhatian pada kaki dan tangan, udara yan dikeluarkan dan merasakan kehangatannya      
6.    Instruksikan klien untuk mengulangi prosedur no.5 dengan memusatkan perhatian pada kaki, tangan, punggung, perut dan bagian tubuh yang lain.      
7.    Setelah klien merasa rileks, minta klien secara perlahan menanbah irama pernafasan. Gunakan pernafasan dada atau abdomen. Jika nyeri bertambah gunakan pernafasan dangkal dengan frekuensi yang lebih cepat.       





RELAKSASI PROGRESIF 
Pengertian
Teknik relaksasi otot dalam yang tidak memerlukan imajinasi, ketekunan atau sugesti
Pelaksanaan Prosedur
1.    Beritahu klien bagaimana cara kerja relaksasi progresif  
a.    Jelaskan tujuan dan prosedur      
b.    Demonstrasikan metode menegangkan dan relaksasi otot         
2.    Cuci tangan                     
3.    Berikan privasi klien       
4.    Bantu klien ke posisi yang nyaman (pastikan bagian tubuh disangga dan sendi agak fleksi tanpa ada tegangan atau tarikan otot)        
5.    Anjurkan klien untuk mengistirahatkan pikiran (meminta klien untuk memandang sekeliling ruangan secara perlahan)        
6.    Minta klien untuk menegangkan dan merelaksasi setiap kelompok otot
-    Lakukan pada setiap kelompok otot, dimulai dari sisi yang dominan:     
a.    Tangan dan lengan bawah           
b.    lengan atas          
c.    Dahi         
d.    Wajah      
e.    Leher       
f.    Dada, bahu dan punggung          
g.    Abdomen
h.    Paha        
i.    Otot betis 
j.    Kaki         
7.    Dorong klien untuk bernapas perlahan dan dalam.         
8.    Bicara dengan suara tenang yang mendorong relaksasi dan pimpin klien untuk berfokus pada setiap kelompok otot (missal “ buat kepalan tangan yang kuat, genggam kepalannya dengan sangat kuat, tahan tegangan 5-7 detik, lepaskan seluruh tegangan dan nikmati perasaan saat ototmu menjadi relaks dan mengendur)        
9.    Kerutkan dahi keatas pada saat yang sama, tekan kepala sejauh mungkin ke belakang, putar searah jarum jam dan kebalikannya, kemudian anjurkan klien untuk mengerutkan otot muka : cemberut, mata dikedip-kedipkan, bibir dimonyongkan kedepan, lidah ditekan ke langit-langit dan bahu dibungkukkan 5-7 detik. Bimbing klien ke arah otot yang tegang, anjurkan klien untuk memikirkan rasanya, dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian rileks 12-30 detik.           
10.    Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik nafas dalam, tekan keluar lambung, tahan lalu rileks. Tarik nafas dalam, tekan keluar perut, tahan, rileks.
11.    Tarik jari dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan, rileks. Lipat ibu jari secara serentak, kencangkan betis paha dan pantat selama 5-7 detik, bimbing klien ke arah otot yang tegang, anjurkan klien untuk merasakannya, dan tegangkan otot sepenuhnya, kemudian rileks selama 12-30 detik          
12.    Ulangi prosedur untuk kelompok otot yang tidak rileks          
13.    Akhiri latihan relaksasi  
-    Minta klien untuk menggerakkan badan secara perlahan dari tangan, kaki, lengan, tungkai, dan terakhir kepala, leher.  
14.    Dokumentasikan
           















3. IMAJINASI TERBIMBING        
Persiapan
Sediakan lingkungan yang nyaman dan tenang         
Pelaksanaan
1.    Jelaskan tujuan prosedur 
2.    Cuci tangan         
3.    Berikan privasi klien       
4.    Bantu klien ke posisi yang nyaman         
-    Posisi bersandar dan minta klien untuk menutup matanya           
-    Gunakan sentuhan jika klien terasa nyaman                     
5.    Implementasikan tindakan untuk menimbulkan relaksasi           
-    Minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang membantu penggunaan semua indra dengan suara yang lembut.       
-    Ketika klien rileks, klien berfokus pada bayangannya dan saat itu perawat tidak perlu bicara lagi         
-    Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman, hetikan latihan dan memulainya lagi ketika klien telah siap.
-    Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh. Setelah 15 menit, klien harus memperhatikan tubuhnya. Biasanya klien rileks setelah menutup mata atau mendengarkan musik yang lembut sebagai bagroud yang membantu      
-    Catat hal-hal yang digambarkan klien dalam pikiran untuk digunakan pada latihan selanjutnya dengan menggunakan informasi spesifik yang diberikan klien dan tidak membuat perubahan pernyataan klien.    







4. PEMIJATAN (MASASE) 
Pengertian
Pengurutan dan pemijatan yang menstimulasi sirkulasi darah serta metabolisme dalam jaringan.
Tujuan
-    Mengurangi ketegangan otot                    
-    Meningkatkan relaksasi fisik dan psikologis        
-    Mengkaji kondisi kulit      
-    Meningkatkan sirkulasi/peredaran darah pada area yang dimasase.         
Persiapan Alat
-    Pelumas (minyak hangat/lotion)   
-    Handuk     
Prosedur pelaksanaan 
1.    Siapkan alat-alat yang dibutuhkan                      
2.    Identifikasi klien 
3.    Jelaskan tujuan dan prosedur      
4.    Cuci tangan         
5.    Atur klien dalam posisi telungkup. Jika tidak bisa, dapat diatur dengan posisi miring.
6.    Letakkan Sebuah bantal kecil di bawah perut klien untuk menjaga posisi yang tepat
7.    Tuangkan sedikit lotion ke tangan. Usap kedua tangan sehingga lotion rata pada permukaan tangan. 
8.    Lakukan masase pada punggung. Masase dilakuka dengan menggunakan jari-jari dan telapak tangan, dan tekanan yang halus.    
9.    Metode masase : 
-    Selang-seling tangan. Masase punggung dengan tekanan pendek, cepat, bergantian tangan







CARA PEMBERIAN KOMPRES DINGIN


1.      Kompres Dingin Basah Dengan Larutan Obat Anti Septic
A.    Persiapan Alat :
Ø  Mangkok bertutup steril
Ø  Bak steril berisi pinset steril anatomi 2 buah, beberap kain kasa sesuai keutuhan
Ø  Cairan nti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai 1:3000 dst kebutuhan, larutan betadin
Ø  Pembalut bila perlu
Ø  Perlak dan pengalas
Ø  Sampiran bila perlu
B.     Prosedur Pelaksanaan :
1.      Dekatkan alat ke dekat klien
2.      Pasang sampiran
3.      Cuci tangan
4.      Pasang perlak pada area yang akan di kompres
5.      Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
6.      Tuangkan cairan kedalam mangok steril
7.      Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
8.      Peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
9.      Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang dikompres dan di balut
10.  Rapikan posisi klien
11.  Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
12.  Cuci tangan
13.  Dokumentasikn

C.     Hal yang perhatikan
Ø  Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
Ø  Pada luka bakar kotorkasa di ganti tiap 1-2 jam
Ø  Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera laporkan
Ø  Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama, tutupi dengan kapas sublimat

2.      Kompres Dingin Basah Dengan Air Biasa/Air Es
A.    Persiapan Alat :
Ø  Kom kecil berisi air biasa/air es
Ø  Perlak pengalas
Ø  Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
Ø  Sampiran bila perlu
Ø  Selimut bila perlu
B.     Prosedur :
1.      Dekatkan alat-alat ke klien
2.      Pasang sampiran bila perlu
3.      Cuci tngan
4.      Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
5.      Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab
6.      Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
7.      Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.
8.      Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
9.      Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
10.  Cuci tangan
11.  Dokumentasikan

C.    Hal yang harus diperhatikan:
Ø  Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak
Ø  Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah





3.    Kompres Dingin Kering Dengan Kirbat Es (Eskap)
A.    Persiapan Alat :
  Kirbat es/eskap dengan sarungnya
  Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh garam agar es tidak cepat mencair
  Air dalam kom
  Lap kerja
  Perlak pengalas
B.     Prosedur :
1.      Bawa alat-alat ke dekat klien
2.      Cuci tangan
3.      Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
4.      Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah bagian dari kirbat tersebut
5.      Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong, lalu di tutup rapat
6.      Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
7.      Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
8.      Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
9.      Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
10.  Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
11.  Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan suhu tubuh
12.  Angkat eskap bila sudah selesai
13.  Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
14.  Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
15.  Cuci tangan
16.  Dokumentasikan

C.    Hal-Hal Yang Perlu Di Perhatikan
  Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
  Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap keberadaan iritasi dan lain-lain
  Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di hentikan
  Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
  Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera dig anti (bila perlu




KOMPRES HANGAT
Pengertian Kompres Hangat :

Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di kompres-hangatcelupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Manfaat Kompres Hangat :

Adapun manfaat kompres hangat adalah dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu tubuh dalam menangani kasus klien yang mengalami pireksia.

Alat dan bahan :

· Larutan kompres berupa air hangat 40 °C dalam wadahnya ( dalam kom )

· Handuk / kain / wash lap untuk kompres

· Handuk pengering

· Sarung tangan

· Termometer

Prosedur :

· Beri tahu klien, dan siapkan alat, klien, dan lingkungan.

· Cuci tangan

· Ukur suhu tubuh

· Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu basah.

· Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak, perut, leher belakang ).

· Tutup kain kompres dengan handuk kering

· Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin, masukkan kembali kain kompres ke dalam cairan kompres dan letakkan kembali di daerah kompres, lakukan berulang-ulang hingga efek yang diinginkan dicapai

· Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 20 menit

· Setelah selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah dan rapikan alat

· Cuci tangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar