Minggu, 31 Maret 2013

Mekanisme adaptasi sel


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi (histopatologi). Sedakanangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu kedokteranng yang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh. Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.dan selalu berbuhungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi, tumbuh, melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah-masalah yang dibahas diantaranya adalah:
1.2.2 Apakah pengertian dari adaptasi sel?
1.2.2 Apakah pengertian dari adaptasi sel?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang diambil dari rumusan masalah tersebut:
1.3.1 Mengetahui pengertian adaptasi sel
1.3.2 Mengetahui mekanisme adaptasi sel

Sabtu, 30 Maret 2013

SOP NYERI


SOP NYERI

1.    Distraksi  
Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian klien pada hal-hal lain sehingga klien akan lupa terhadap nyeri yang dialami          

Tipe Distraksi 
1.    Distraksi visual    
-    Membaca/ menonton TV              
-    Menonton pertandingan                           
-    Imajinasi terbimbing         
2.    Distraksi Auditori           
-    Humor                   
-    Mendengar musik 
3.    Distraksi Taktil                
-    Bernapas perlahan & berirama      
-    Masase      
-    Memegang mainan            
4.    Distraksi  Intelektual       
-    Teka teki silang     
-    Permainan kartu    
-    Hobi (menulis cerita)        

Minggu, 24 Maret 2013

makalah etika keperawatan


TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)
DAN TANGGUNG GUGAT (ACCOUNTABILITY) PERAWAT
DALAM SUDUT PANDANG ETIK
TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY)


A.    Pengertian Responsibility (Barbara kozier dalam Fundamental of nursing 1983:25)

Responsibility means : Reliability and thrustworthiness. This attribute indicates that the professional nurse carries out required nursing activities conscientiously and that nurse’s actions are honestly reported (Koziers, 1983:25)

Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan ini menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya.

Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul bila klien merasa tidak yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak memadai dan kurang berpengalaman. Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap, keterampilan, pengetahuan (integrity) dan kompetensi.

Beberapa cara dimana perawat dapat mengkomunikasikan tanggung jawabnya :

1.      Menyampaikan perhatian dan rasa hormat pada klien (sincere intereset)
Contoh:“Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu dan kesehatan ibu saya akan mengganti balutan atau mengganti spreinya”.
2.      Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka perawat bersedia memberikan penjelasan dengan ramah kepada kliennya (explanantion about the delay). Misalnya ; “Mohon maaf pak saya memprioritaskan dulu klien yang gawat dan darurat sehingga harus meninggalkan bapak sejenak”.
3.      Menunjukan kepada klien sikap menghargai (respect) yang ditunjukkan dengan perilaku perawat. misalnya mengucapkan salam, tersenyum, membungkuk, bersalaman dsb.
4.      Berbicara dengan klien yang berorientasi pada perasaan klien (subjects the patiens desires) bukan pada kepentingan atau keinginan perawat misalnya “Coba ibu jelaskan bagaimana perasaan ibu saat ini”. Sedangkan apabila perawat berorientasi pada kepentingan perawat ; “ Apakah bapak tidak paham bahwa pekerjaan saya itu banyak, dari pagi sampai siang, mohon pengertiannya pak, jangan mau dilayani terus.”
5.      Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien dengan maksud menghina (derogatory) misalnya “ pasien yang ini mungkin harapan sembuhnya lebih kecil dibanding pasien yang tadi”
6.      Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut pandang klien (see the patient point of view). Misalnya perawat tetap bersikap bijaksana saat klien menyatakan bahwa obatnya tidak cocok atau diagnosanya mungkin salah.


MAKALAH PPNI



BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
                Di era sekarang ini, peningkatan pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat, perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan sangat perlu mengetahui kode etik yang diberlakukan dalam dunia kesehatan.
                Pelayanan kesehatan di indonesia sampai sekarang ini belum berjalan secara maksimal disebabkan karena banyak perawat yang berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan belum memahami kode etik keperawatan yang telah disusun oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29 November1989.
                Oleh karena itu, penyusun tertarik untuk membahas tentang konsep kode etik keperawatan menurut Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).